Merancang Instalasi Kelistrikan Pada Mobil
Hafez Fahrizal Akhmad
HafezFahrizalPolines12@gmail.com
Prodi Teknik Listrik
Jurusan Teknik Elektro POLINES
Jln. Prof.Sudarto Tembalang Semarang INDONESIA
Intisari—Sistem penerangan
mobil adalah bagian yang sangat penting, karena sistem ini menggerakkan
peralatan pendukung sebuah mobil. Kerusakan dan gangguan pada sistem penerangan
mobil cukup banyak penyebabnya. Untuk mengatasi dan memperbaiki gangguan dan
kerusakan tersebut tidaklah terlalu sulit jika kita mengetahui dasar-dasar
kerja sistem tersebut. Yang sering dirasa sulit adalah kurangnya pengetahuan
tentang cara memperbaiki kerusakan pada sistem penerangan mobil.
Kata kunci—Merancang instalasi penerangan pada mobil,
Bagian-bagian komponen penerangan mobil, Cara kerja sistem penerangan pada
mobil.
I. PENDAHULUAN
Mobil yang sering kita lihat
sehari-hari meluncur di jalan raya yang terdiri dari beraneka ragam bentuk dan
jenisnya itu merupakan kendaraan yang
dirancang ssebagai pengganti kereta yang ditarik oleh kuda. Secara umum mobil
merupakan jenis alat transportasi yang dapat berjalan bebas di darat dengan
menggunakan roda atau sejenisnya yang dilengkapi dengan alat penggerak yang
berupa motor. Dari komponen-komponen
tersebut, ditemukanlah kendaraan yang disebut mobil. Istilah mobil sebenarnya berasal dari kata automobile
(‘o-to-mo-bi:l) dan sering disebut auto.
Di negara-negara lain ada juga yang menyebut motor car atau car.
Sejarah mobil, sejak jaman dahulu
orang selalu berusaha mencari alternatif lain sebagai pengganti kereta berkuda
karena dianggap kurang praktis. Berbagai macam cara diusahakan diantaranya
seperti yang dilakukan oleh simon steven seorang sarjana bangsa Belanda yang pada tahun
1600-an membuat Sailing Chariot yaitu
sebuah kereta yang tidak ditarik oleh kuda tetapi digerakkan oleh tenaga angin,
dengan bantuan sebuah layar. Cara ini walaupun cukup ekonomis tapi masih jelas
kurang praktis karena sangat tergantung pada arah angin. Demikian keadaan itu
bertahan hingga lebih dari 160 tahun. Pada tahun 1760-an James Watt seorang ahli mekanik dari Inggris berhasil menciptakan mesin uap (steam engine). Keberhasilan
tersebut mendapat sambutan di mana-mana. Mulai saat itulah terjadi revolusi
secara besar-besaran di bidang industri, dimana pengguna mesin uap mulai
menguasai segala lapangan teknik dan sejak itu terlihat adanya kemungkinan
untuk memesang mesin penggerak tersebut sebagai pengganti kuda pada kereta.
Selanjutnya pada tahun 1801 Richard
Trevithick ahli mesin lainnya dari Inggris berhasil membuat mobil uap yang
pertama. Penggunaan mesin uap yang relatif besar dan berat tersebut oleh Isaac de Rivas dianggap kurang praktis
dan kurang efisien, maka pada tahun 1805 dia berusaha membuat mobil kecil dan
ringan dengan mesin jenis yang lain yaitu mesin-letup
(explosion engine) tapi hasilnya juga masih kurang memadai. Demikian pula
halnya dengan Samuel Brown yang pada
tahun 1826 membuat mobil dengan mesin-gas
(gas-engine) yang masih kurang efisien dan sangat mahal. Dalam tahun 1858 J.J. Etienne Lenoir seorang ahli teknik di Perancis berhasil menciptakan mesin
gas yang cukup ringan walaupun masih kurang efisien tapi mendapat sambutan yang
baik dan laku keras terutama di daratan Eropa. Selanjutnya pada tahun 1860 dia
dapat membuat sebuah mobil yang kompak yaitu menggunakan motor bakar yang
ringan tersebut. Dibandingkan dengan mesin modern, gas di dalam silinder mesin
Lenoir ini tidak ditekan (kompresi) tapi dibakar dengan tekanan atmosfir hingga
efisiensinya sangat rendah. Meskipun demikian mesin ini sangat populer. Karena
mesin Lenoir yang bekerja tanpa adanya proses kompresi tersebut tidak dapat
menghasilkan daya dengan efisiensi yang tinggi, maka seorang sarjana Perancis
lainnya yaitu Alphonse Beau de Rochas pada tahun 1862 mengemukakan pendapat bahwa
pada mesin tersebut perlu dilakukan kompresi terlebih dahulu sebelum gas
dibakar. Pendapat ini kemudian dikembangkan oleh ahli-ahli mesin Jerman NikolusA. Otto, Wilhelm Otto, dan Eugen
Langen yang kemudian berhasil menciptakan prinsip kerja motor dengan siklus
empat langkah. Hal ini baru dapat diwujudkan pada tahun 1876 dimana kemudian
dapat dibuat mesin-gas dengan siklus empat langkah tersebut. Selanjutnya pada
tahun 1879 Dugald Clark (Inggris)
berhasil menciptakan mesin gas dengan siklus dua langkah yang mana mesin ini
menjadi sangat sederhana dan praktis dan
juga murah harganya karena tidak menggunakan katup-katup yang sangat rumit
bentuk dan susunannya. Inovasi dunia permobilan tidak hanya mencakup mesinnya saja,
tetapi juga pada konstruksi-konstruksi mekanisme lainnya. Pada tahun 1881 Panhard-Levassor berhasil membuat mobil
dengan alat pengatur kecepatan yang disebut persneling
sehingga kecepatan jalannya mobil dapat lebih terkendali. Perkembangan
berikutnya mobil-mobil beroda empat mulai dipopulerkan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan Daimler
1886. Dalam tahun 1886 itu pula mulai diperkenalkan mobil dengan
menggunakan tenaga penggerak mesin bensin
oleh Daimler. Pada tahun 1888 John B. Dunlop seorang dokter hewan mencoba menuangkan idenya. Dia
membuat roda sepeda yang pada bagian kelilingnya diberi balon udara kemudian
ditutup dengan kanvas yang dipaku pada roda yang terbuat dari kayu tersebut.
Hal ini mungkin diilhami oleh roda udara (aeril wheel) yang diciptakan oleh R. W. Thomson pada tahun 1845. Ternyata
roda yang kemudian dikenal dengan ban-pompa (pneumatic tyre) ini dapat membuat
pengendaraan sepeda menjadi lebih baik. Goncangan-goncangan yang ditimbulkan
oleh keadaan permukaan jalan yang tidak rata menjadi sangat berkurang. Hal ini
kemudian dicoba juga pada mobil dan pada tahun 1890 W. E. Barlett
memperkenalkan ban yang terdiri dari dua bagian yang terpisah yaitu ban dalam dan ban luar seperti
yang dikenal sekarang. Dalam tahun 1898
Dr. Rudolf Diesel seorang insinyur mesin dari Augsburg, Jerman berhasil
menciptakan motor-bakar dengan efisiensi kerja yang tinggi dan tanpa
menggunakan alat penyala yang kemudian dikenal dengan mesin-Diesel (Diesel engine). Dalam mewujudkan karyanya ini Diesel
bekerjasama dengan“Maschinenfabrik-Augsburg-Nurnberg
aktiengesellschaft”(M.A.N). Mesin diesel ini sangat besar pengaruhnya pada
perkembangan mobil pada dekade berikutnya terutama setelah Robert Bosch
berhasil menciptakan alat penyemprot bahan bakar mekanik yang sederhana yang
memungkinkan dibuatnya mesin diesel dengan ukuran yang lebih kecil sehingga
dapat juga digunakan pada mobil. Pada
tahun 1912, perlengkapan listrik mulai dipasang sebagai alat perlengkapan
standar pada mobil. Antara lain untuk lampu-lampu, motor starter dan lain-lain.
Mobil-mobil tertutup mulai sangat populer pada tahun 1913 dan pada tahun-tahun
berikutnya bentuk mobil dengan atap keras (hard top) mulai diperkenalkan.
Kemudian pada dekade setelah Perang Dunia II, mobil-mobil umumnya dilengkapi
dengan mesin penggerak yang mempunyai daya dan kemampuan yang besar.
Dengan semakin tingginya tuntutan
manusia terhadap hasil kerja mesin mengakibatkan mesin-mesin yang pernah dibuat
oleh manusia tersebut masih dianggap kurang efisien. Hal ini mendorong para
perancang mesin untuk dapat menciptakan mesin dengan efisiensi yang lebih
tinggi. Pada tahun 1957, Dr. Felix Wankel
seorang ahli dan perancang mesin terkemuka di Jerman berhasil menciptakan jenis
mesin dengan konstruksi yang berbeda sama sekali dengan mesin-mesin
konvensional. Mesin yang tidak menggunakan torak tetapi menggunakan rotor ini
kemudian dikenal dengan sebutan Mesin-Wankel.
Kalau dibandingkan dengan mesin torak konvensional dengan daya yang sama ternyata mesin Wankel ini lebih
ringan, lebih kecil ukurannya, lebih sederhana konstruksinya dan lebih halus
bunyinya. Disamping itu biaya produksinya juga lebih murah. Hanya karena adanya
berbagai masalah yang harus dihadapi maka mesin Wankel ini masih kurang begitu
populer kalau dibandingkan dengan mesin torak konvensional.
Selanjutnya pada awal tahun 1970-an
mobil-mobil yang lebih ringan dan dengan ukuran yang lebih kecil serta bentuk
yang lebih aerodinamis mulai mendominasi dunia permobilan. Hal ini disebabkan
karena mobil-mobil kecil ini lebih praktis dan lebih murah harganya serta lebih
hemat penggunaan bahan bakarnya sehingga dapat dikatakan lebih ekonomis dalam
pengoperasiannya dan hal ini betahan hingga pada dekade tahun 1980-an hingga
sekarang.
II. Pembahasan
A. Pengertian Sistem Kelistrikan Mobil
Saat melakukan perbaikan pada kendaraan,
beberapa rangkaian kelistrikan/unit elektronik perlu dilepas untuk memudahkan
pekerjaan sehingga hasil pekerjaan optimal. Setelah selesai pekerjaan
perbaikan, tentunya mekanik dituntut untuk bisa menggembalikan komponen yang
sudah dilepas, sampai dapat berfungsi kembali dengan baik. Komponen-komponen
kelistrikan bodi mencakup pada sistem penerangan, sistem tanda isyarat (sein
tanda belok dan klakson), meter kombinasi, sistem wiper dan washer, dan
komponen lainnya yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan saat
berkendara. Berikut ini merupakan penjelasan umum tentang kelistrikan bodi
sebelum masuk pada pembahasan sistem-sistem kelistrikan bodi.
Sistem
kelistrikan mobil adalah instalasi dari berbagai rangkaian pada kendaraan. Kelistrikan
mobil merupakan bagian yang penting
karena pada sistem inilah sumber tenaga penggerak berasal. Penerangan pada
mobilpun berasal dari sistem kelistrikan. Masih banyak komponen lain yang
digerakkan oleh listrik, seperti pompa bensin, motor starter, motor penghapus
kaca, sistem pendinginan atau air conditioner (AC), sistem penerangan lampu
kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazard, lampu plat nomor, lampu
rem, dan lampu mundur dan sebagainya. Mobil- mobil modern semakin banyak
menggunakan tenaga listrik.
B. Komponen—komponen kelistrikan bodi mobil
Baterai atau yang
banyak dikenal dengan istilah aki, ialah alat elektro kimia yang dibuat untuk
mensuplai listrik ke sistem starter, sistem pengapian, aksesoris kendaraan, sistem
kelistrikan bodi dan peralatan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk
energi kimia, yang dikeluarkan bila terdapat sistem yang membutuhkan energi
listrik. Karena mensuplai kebutuhan listrik secara terus menerus, maka energi
kimia yang tersimpan dalam baterai juga akan berkurang, atau bahkan bisa habis.
Oleh karena itu diperlukan alat untuk mengisi baterai lagi, maka dipasanglah
alternator beserta sistemnya (misal pengatur tegangan) guna melakukan
pengisisan sehingga baterai akan tetap terisi energi kimia.
Gambar dari sebuah baterai atau aki
beserta bagian-baginnya
Jaringan kabel
(wiring house) adalah sekelompok kabel-kabel dan kawat yang masing-masing
terisolasi, menghubungkan ke komponen-komponen sirkuit dan sebagainya, yang
kesemuanya disatukan dalam satu unit untuk mempermudah yang akan dihubungkan
antara komponen kelistrikan dari suatu kendaraan.
Kawat dan kabel, ada
dua jenis kabel yang didesain berdasarkan kondisi yang berbeda, baik besarnya
arus yang mengalir, temperatur, kegunaan dan yang lainnya.
Kawat tegangan rendah, sebagian besar komponen kendaraan
menggunakan kawat tegangan rendah (low
voltage wire). Masing-masing kawat bertegangan rendah terdiri dari elemen kawat
dan isolasinya.
Kabel yang diisolasi digunakan pada saluran kabel antena
radio, ignition signal line, oxygen sensor signal line, dan lain sebagainya.
Biasanya signal line lebih mudah
terpenggaruh oleh gangguan yang ditimbulkan oleh (suara dari switch saat
ON/OFF, suara pengapian, dan sebagainya). Oleh sebab itu, kabel yang diisolasi
dirancang untuk mencegah gangguan yang ditimbulkan sumber dari luar dan dari
dalam serta digunakan untuk signal line.
Komponen-komponen penghubung
Jaringan kabel dibagi dalam beberapa bagian untuk lebih
memudahkan dalam pemasangan pada kendaraan. Bagian jaringan kabel dihubungkan
kesalah satu bagian oleh komponen penghubung, sehingga komponen kelistrikan dan
elektronik dapat berfungsi dengan baik.
Junction block (J/B) dan relay block (R/B) adalah suatu
kotak dengan konektor yang dikelompokkan
bersama-sama untuk seirkuit kelistrikan. Pada umumnya terdiri dari bus bar
dalam bentuk cetakan papan sirkuit (PCB) dengan sekring (fuse), relay, circuit
breaker dan alat lain yang terpasang didalamnya.
Gambar Junction block dan relay
block
Gambar Pengaman yang terdiri dari fusible link,
relay dan fuse
Sambungan atau Connector, digunakan untuk
menghubungkan kelistrikan antara 2 jaringan kabel atau antara sebuah kabel
dengan komponen. Konektor diklasifikasikan sebagai konektor laki-laki (male)
dan perempuan (female) dan dilengkapi dengan pengunci.
Ganbar macam-macam konektor
Baut massa (ground bolt) adalah baut khusus
untuk menjamin massa yang baik dari suatu jaringan sistem kelistrikan sehingga
dapat berfungsi optimal. Ada beberapa baut massa yang memiliki keistimewaan
khusus, yaitu permukaan baut ditandai
dengan krom hijau setelah diproses secara listrik untuk mencegah oksidasi.
Model baut ini dapat dibedakan dengan baut lainnya karena warnanya hitam
kehijuan. Namun yang paling penting, bahwa baut bisa menjamin massa baterai
kuat terhadap massa.
Ganbar baut massa pada bodi
Sekring (Fuse), ditempatkan pada bagian tengah
sirkuit kelistrikan. Bila dilewati arus yang berlebihan maka akan terbakar dan
putus sehingga kebakaran dapat dihindari, tipe sekring ada dua, yaitu:
cartridge (tabung) dan blade (kipas). Tipe blade sering banyak digunakan karena
lebih kompak dengan elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang, dan
warna dari sekring merupakan petunjuk kapasitas sekring (5A-30A)
Gambar sikring cartridge dan blade
Tabel identifikasi seikring (blade)
Fusible link, fungsi dan konstruksinya sama dengan sekring,
hanya memiliki perbedaan utama dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan
memiliki elemen yang lebih tebal. Sama
halnya dengan sekring, fusible link juga terdiri dari tipe cartridge dan link
(kabel).
Gambar fusible link
Circuit
breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan
pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power window, sunroof, door lock,
pemanas (heater) dan komponen yang sejenis.
Gambar circuit breaker
Switch dan relay berfungsi untuk membuka dan
menutup sirkuit kelistrikan untuk menghidupkan mesin, menggerakkan switch
on-off dan aktifitas pengontrolan lainnya. Switch (saklar) yang terdapat pada
kendaraan umumnya menggunakan satu atau dua tipe, yaitu yang dioperasikan
langsung dengan menggunakan tangan dan yang dioperasikan menggunakan tekanan, tekanan hydraulik, dan
temperatur.
Gambar dari sebuah switch
Relay, yaitu peralatan listrik yang dapat
membuka dan menutup sirkuit kelistrikan berdasarkan penerimaan sinyal tegangan.
Relay digunakan untuk menghubung dan memutus baterai, saklar yang bekerja
otomatis dari sirkuit kelistrikan. Relay
terdapat dua tipe, relay elektromagnetik dan relay transistor.
Gambar relay dan bagian-bagiannya
C.
Sistem kelistrikan pada bodi mobil
1. Sistem penerangan (lighting system), sistem
penerangan berguna untuk keselamatan berkendara dan juga memberikan informasi
kepada kendaraan lain. Sistem penerangan dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
Gambar sistem penerangan bagian
depan dan baigian belakang
a.) Penerangan luar rmeliputi: lampu
besar, lampu rem, lampu tanda belok, lampu hazard, lampu mundur, dan lampu plat nomor.
Lampu besar, sistem lampu besar merupakan
sebuah sistem lampu penerangan untuk menerangi jalan pada bagian depan
kendaraan. Umumnya dilengkapi lampu jarak
jauh dan lampu jarak dekat (high bem dan low beam) dan dapat dihidupkan
dari salah satu switch oleh dimmer switch.
Gambar lampu jarak jauh dan jarak
dekat beserta dimmer switch
Lampu rem, berfungsi
untuk memberikan informasi kendaraan dibelakangnya untuk menghindari benturan
saat melakukan pengereman. Lampu rem ini mempunyai warna merah dan harus
memiliki sinar yang cukup terng paling sedikit tiga kali sinar lampu kecil
belakang, agar mudah terlihat pada waktu siang maupun malam hari.
Gambar sistem pengereman dan nyala
lampu rem pada bagian belakang mobil
Lampu tanda belok, dipasang dibagian depan dan belakang
(serta kadang disamping untuk jenis
kendaraan tertentu) bertujuan untuk memberikan informasi kepada kendaraan lain
bahwa pengemudi yang bersangkutan akan berbelok ke arah yang dituju maupun
ingin berpindah jalur sehingga tidak membahayakan kendaraan lainnya. Biasanya
lampu ini berkedip 60-120 kedipan permenit. Lampu ini biasanya berwarna jingga
(oranye)
Gambar cara kerja lampu tanda belok
Lampu hazard,
digunakan untuk memberikan isyarat pada kendaraan didepan atau dibelakang bila
kendaraan dalam keadaan darurat dan meminta prioritas jalan.
Gambar tombol lampu hazard dan nyala
lampunya
Lampu mundur, berguna untuk memberikan
informasi kendaraan lain bahwa kendaraan akan berjalan mundur, dan juga
penerangan tersebut membantu pengemudi melihat kondisi belakang. Lampu ini
menyala saat transmisi berkedudukan pada posisi mundur. Lampu mundur biasanya
berwarna putih.
Gambar sistem posisi persneling dan
nyala lampu belakang saat ingin mundur
Lampu plat nomor berfungsi untuk menerangi
plat nomor agar mobil dapat terlihat dengan jelas pada malam hari. Lampu ini akan
menyala sekaligus bersama-sama dengan lampu kecil dan mempunyai sinar yang
berwana putih.
Lampu kabut, dipasang dibagian depan mobil dan
berfungsi untuk menerangi jalan agar dapat menembus kabut pada waktu keadaan
cuaca berkabut tebal. Lampu ini mempunyai sinar yang cukup terang seperti
halnya dengan lampu sorot dan memancarkan sinar yng bewarna kuning.
b.) Penerangan dalam yaitu Lampu
penerangan, dipasang pada bagian dalam mobil (interior) dan berfungsi untuk
menerangi bagian dalam mobil. Lampu ini adayang dapat menyala secara otomatis
pada waktu pintu sedang terbuka khusus pada malam hari. Lampu penerangan
lainnya yaitu lampu panel instrumen yang berfungsi untuk menerangi panel
instrumen pada waktu malam hari agar dapat terlihat dengan jelas. Selanjutnya
ada juga lampu penerangan khusus untuk menerangi ruang bagasi, ruang mesin dan
sebagainya.
Gambar
lampu penerangan
D.
Komponen kelistrikan dan alat
bantu
2. Klakson(horn) merupakan alat keamanan yang dapat
memberikan isyarat yang berupa suara. Klakson ini dapat bermacam-macam
jenisnya. Pad jaman dulu, klakson ini berupa terompet dengan balon yang
digerakkan dengan tangan, tetapi kini klakson jenis ini sudah tidak dipakai
lagi yang mana umumnya sekarang mobil menggunakan klakson yang digerakkan
secara elektrik. Utuk mobil-mobil ringan pada umumnya digunakan klakson Bosch. Klakson jenis ini menggunakan
sebuah vibraotr untuk membuat resonansi terhadap getaran –getaran suara yang
ditimbulkan. Untuk mobil-mobil besar seperti truk atau bis besar biasanya
menggunakan jenis klakson angin. Klakson angin (air horn) ini dapat membuat
suara yang cukup keras dan jauh. Suara ditimbulkn oleh getaran-getaran
diafragma yang disebabkan oleh adanya hembusan uadara dari suatu tangki udara.
Gambar instalasi klakson mobil
3. Penghapus
kaca (wiper) berfungsi untuk membersihkan kaca depan atau kaca belakang pada
mobil terhadap benda-benda yang dapat menempel pada kaca tersebut yang dapat
mengganggu pandanagan pengemudi, misalnya air pada waktu hujan, salju, lumpur,
debu, dan lain sebagainya. Pengahapus kaca ini umumnya digerakkan oleh sebuah
motor listrik kecil. Penghapus kaca ini berupa batang yang dilengkapi dengan
karet penghapus yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat bergerak sesuai
lengkungan kaca. Gerakan penghapus kaca ini berupa gerakan bolak-balik dengan
40-50 kali gerakan dalam setiap menit.
4. Motor
starter yaitu sebuah motor listrik dan
dipasang pada bagian sisi blo0k silinder. Pada motor starter terdapat roda gigi
yang selanjtnya dihubungkan dengan roda gigi pad roda-gaya dengan perantaraan
kopling starter (bendix). Kopling satrter akan menghubungkan roda gigi starter
dengan roda gigi pada roda-gaya apabila kunci kontak kita hubungkan dan secara
otomatis roda gigi motor starter akan terlepas dari roda-gaya apabila motor
tersebut sudah hidup. Adapun
konstruksinya dari motor tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini
5. Blower AC
merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem pendunginan ruangan (AC).
Jika blower tidak bekerja maka pengaturan ventilasi menjadi tidak baik. Untuk
mengetahui bahwa blower tidak bekerja dengan baik tidaklah tterlalu sulit. Jika
kecepatan blower tidak sesuai dengan speednya berarti ada gangguan pada sistem
tersebut.
6.
Instrumen-instrumen, terdiri dari berbagai macam alat-alat ukur dan indikator.
Alat-alat ini dipasang dan disusun menurut syatu aturan tertentu pada panel
instrumen. Hal ini dimaksudkan agar pengemudi dapat dengan mudah membaca
tanda-tanda yang diberikan oleh alat-alat ukur dan indikator tersebut secara sepintas
sehingga tidak membahayakan pengendaraan mobil. Instrumen-instrumen tersebut
diantaranya adalah pengukaur kecepatan atau spedometer (speedometer), takometer
(tachometer), pengukur dan lampu-lampu indikator tekanan minyak pelumas, jumlah
bahan bakar, temperatur air pendingin, amperemeter, tanda-tanda indikator lampu
belok (flasher), lampu sorot (high beam/low beam), dan lain sebagainya.
Spedometer
(speedometer) merupakan saslah satu insstrumen utama yang berfungsi untuk mengukur kecepatan mobil. Pada
instrumen pengukur kecepatan ini juga terdapat pengukur jarak tempuh (odometer)
yang dibuat menjadi satu bagian. Odometer ini dapat mengukur jarak tempuh mobil
sampai 99.99,9 km. Spedometr ini digerakkan oleh poros keluar transmisi melalui
roda-roda gigi yang dihubungkan dengan suatu kabel yang di dalamnya terdapat
sebuh kawat yang fleksibel. Jenis spedometer yang bnyak digunakan adalah
spedometer tipe magnet.
Takometer
juga merupakan salah satu indtrumen yang di tempatkan pada panel instrumen
(dash board). Takometer ini pada beberapa mobil dengan merek tertentu dianggap
cukup penting sehingga dijadikan sebagai suatu perlengkapan standar, sedangkan
pada mobil-mobil lain pada umumnya tidak terdapat peralatan semacam ini. Dengan
menggunakn takometer ini maka kita dapat mengetahui besarnya kecepatan putaran
motor sehingga dengan demikian kita dapt mengatur besar atau tingginya
kecepatan putaran motor disesuaikan dengan daya (power) motor agar dapat
dihasilkan tenaga yang efektif.
Pengukur
jumlah bahan bakar (fuel gauge) tidak kurang pentingnya karena alat ini
berfungsi untuk mengukur jumlah atau banyaknya persediaan bahan bakar volume
bahan bakar) yang terdapat di dalam tangki bahan bakar, sehingga dengan
demikian kita dapat mengetahui kalau sewktu-waktu persediaan bahan bakar
tersebut sudah mulai menipis.
Temperatur
air pendingin (temperature gauge) atau tarmometer adalah sebuh alat yang dapat
mengetahui tinggi-rendahnya temperatur air pendingin yang terjadi di dalam motor. Juga lat pengukur sistem pengisisan
arus listrik (charging system) dan tekanan minyak pelumas. Kedua alat ini untuk
mobil-mobil mutakhir umumnya berupa lampu-lampu indikator yang sangat praktis.
Lampu-lampu indikator tersebut akan menyala (berwarna merah) apabila motor
tidak bekerja sebagaimana mestinya misalnya tekanan minyak pelumas terlalu
rendah atau sistem pengisian tidak bekerja dengan semestinya (tidak mengisi
baterai) dan sebagainya. Beberapa lampu indikator yang lain adalah lampu
indikator untuk lampu sorot pada waktu dalam posisi sinar jarak jauh (high
beam) yang biasanya berwarna biru, lampu indikator untuk rem –tangan (hand
brake), pintu-pintu, dan lain-lain. Lampu indikator untuk isyarat belok (turn
lamp) biasanya berwarna jingga sama seperti halnya yang terdapat di bagian sudut
depan dan belakang mobil (di luar panel instrumen) sedangkan lampu indikator
untuk isyarat kedudukan persneling (pada posisi netral) berwarna hijau.
E. Cara kerja sistem kelistrikan pada mobil
Cara menguji
sistem penerangan pada setiap mobil tidak ada yang sama persis, tetapi pada
prinsipnya sama hannya letaknya saja yang berbeda. Caranya yaitu
denganmengoperasikan saklar utama sistem penerangan. Pada saat saklar utama
sebelah kanan kita putar satu kali, maka lampu kota harus hidup, dan bila kita
putar dua kali, maka lampu kota dan lampu kepala harus hidup. Pada saat lampu
kota masih hidup, maka lampu-lampu yang lain harus hidup. Antara lain lampu
pada mater kombinasi, lampu plat nomor, lampu kota belakng. Jika saklar sebelah
kanan kita geser kebelakang, maka lampu tanda belok sebelah kanan harus menyala
dan bila digeser ke depan, maka lampu tanda belok sebelah kiri menyala. Apabila
digeser ke atas, maka lampu jarak jauh akan menyala sesaat sesuai saklar yang
kita geser tadi. Apabila kita geser ke bawah, walaupun kita lepas, maka lampu
kepala yang menyala adalah lampu jarak jauh. Untuk menghidupkan lampu hazard
biasanya disebelah depan saklar utama dilengkapi saklar untuk lampu hazard.
Untuk saklar yang sebelah kiri biasanya digunakan untuk wiper dan washer. Pada
saat posisi kunci kontak ON dan posisi transmisi pada kecepatan mundur, maka
lampu mundur akan menyala. Begitu juga saat pedal rem diinjak, maka lampu rem
akan menyala. Untuk lampu ruangan dadpat menyala pada saat pintu terbuka atau memang saklarnya dihidupkan oleh penumpang maupun sopirnya.
Gambar instalasi penerangan pada mobil
Keterangan dari
gambar tersebut:
1. Lampu kepala
2. Lampu parkir
3. Regulator
4. Baterai
5. Kotak sekring
6. Motor starter
7. Saklar dim
8. Lampu indikator jarak jauh
9. Ammeter
10. Lampu dashboard
11. Saklar lampu
12. Lampu belakang dan lampu parkir
13. Lampu plat nomor
III.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi merancang instalasi penerangan pada mobil yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap bagi para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan –
kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Ucapan Terima Kasih
Dengan selesainya penulisan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Djodi Antono, B.Tech., M.Eng.sebagai pembimbing
yang telah memberikan bimbingan selama pembuatan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada
teman-teman yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu pembuatan
makalah ini.
SUMBER REFERENSI
5) Buku, Mengenal konstruksi mobil .
IR.P. Budiarto
6) Cara pemeriksaan, penyetelan,
dan perawatan kelistrikan mobil.