ENCEGAHAN GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem tenaga listrik dikatakan baik apabila dapat mencatu dan
menyalurkan tenaga listrik ke konsumen dengan tingkat keandalan yang tinggi.
Keandalan disini
meliputi kelangsungan, stabilitas, dan harga per KWH yang
terjangkau oleh konsumen. Pemadaman listrik sering terjadi akibat gangguan yang
tidak bisa diatasi oleh sistem pengamannya. Keadaan ini akan sangat menggangu
kelangsungan penyaluran tenaga listrik. Naik turunnya kondisi tegangan dan catu
daya listrik pun bisa merusakkan peralatan
listrik.
Sebagaimana dijelaskan di muka, ada beberapa jenis gangguan pada
saluran tenaga listrik yang memang tidak semuanya bisa dihindarkan. Untuk
itu perlu dicari upaya pencegahan agar bisa memperkecil kerusakan pada peralatan
listrik, terutama pada manusia akibat adanya gangguan. Pencegahan gangguan pada
sistem tenaga listrik bisa dikategorikan menjadi 2 langkah sebagai berikut :
1. Usaha Memperkecil Terjadinya Gangguan
Cara yang ditempuh, antara lain :
a. Membuat isolasi yang baik untuk semua
peralatan
b. Membuat koordinasi isolasi yang baik
antara ketahanan isolasi peralatan dan penangkal petir (arrester)
c. Memakai kawat tanah dan membuat
tahanan tanah pada kaki menara
sekecil mungkin, serta selalu mengadakan pengecekan
d. Membuat perencanaan yang baik untuk
mengurangi pengaruh luar mekanis dan mengurangi atau menghindarkan sebab-sebab gangguan karena
binatang, polusi, kontaminasi, dan lain-lain
e. Pemasangan yang baik, artinya pada
saat pemasangan harus mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku
f. Menghindari kemungkinan kesalahan
operasi, yaitu dengan membuat prosedur tata cara operasional (standing operational procedur)
dan membuat jadwal pemeliharaan yang rutin
g. Memasang kawat tanah pada SUTT dan
gardu induk untuk melindungi terhadap sambaran petir
2. Usaha Mengurangi Kerusakan Akibat Gangguan
Beberapa cara untuk mengurangi pengaruh akibat gangguan, antara
lain sebagai berikut :
a. Mengurangi akibat gangguan, misalnya
dengan membatasi arus hubung singkat, caranya dengan menghindari konsentrasi pembangkitan atau dengan memakai impedansi pembatas arus, pemasangan tahanan, atau reaktansi untuk sistem pentanahannya sehingga arus gangguan satu
fase terbatas. Pemakaian peralatan yang tahan atau andal terhadap
terjadinya arus hubung singkat.
b. Secepatnya memisahkan bagian sistem
yang terganggu dengan memakai pengaman dan pemutus beban dengan kapasitas pemutusan yang
memadai.
c. Merencanakan agar bagian sistem yang
terganggu bila harus dipisahkan dari sistem tidak akan menganggu operasi sistem secara keseluruhan
atau penyaluran tenaga listrik ke konsumen tidak terganggu.
d. Mempertahankan stabilitas sistem
selama terjadi gangguan, yaitu dengan memakai pengatur tegangan otomatis yang cepat dan karakteristik kestabilan generator memadai.
Salam Penulis
Penulis
TERIMA KASIH
ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Ditulis oleh
Hafez Fahrizal
Semoga artikel
ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau
keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link difollow ke
http://ilmuhafez.blogspot.com. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
No comments:
Post a Comment