Friday, October 16, 2015

Instrument Voltmeter DC

Instrument Voltmeter DC
    Instrument Volt meter DC merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika. 
Konsep yang digunakan dalam sebuah volt meter DC hampir sama dengan konsep pada ampere meter. Pada volt meter arus searah atau DC volt meter tahanan shunt atau shunt resistor dipasang seri dengan kumparan putar magnet permanen (permanent magnet moving coil) 
PMMC yang berfungsi sebagai pengali (multiplier).
Tahanan Pengali (Multiplier Resistor) penambahan sebuah tahanan seri atau pengali (multiplier), mengubah gerakan d’arsonval menjadi sebuah voltmeter arus searah. 
Tahanan pengali membatasi arus ke alat ukur agar tidak melebihi arus sakala penuh (Idp). Sebuah voltmeter arus searah mengukur beda potensial antara dua titik dalam sebuah rangkaian arus searah dan dengan demikian dihubungkan paralel terhadap sebuah
sumber tegangan atau komponen rangkaian. 
Biasanyaterminal-terminal alat ukur ini diberi tanda positif dan negatif karena polaritas harus ditetapkan. 
Nilai tahanan pengali yang diperlukan untuk memperbesar batas ukur tegangan ditentukan dari gambar berikut, dimana :


V = Im (Rs + Rm) 
Dengan : 
Im = arus defleksi dari alat ukur 
Rm = tahanan dalam alat ukur 
Rs = tahanan pengali
 V = tegangan rangkuman maksimum dari instrumen.

Untuk tegangan yang lebih tinggi, pengali tersebut dipasang pada sepasang probe kutub diluar kotak yakni untuk mencegah kelebihan panas dibagian dalam voltmeter. 
Penambahan sejumlah pengali beserta sebuah saklar rangkuman membuat instrumen mampu digunakan bagi sejumlah rangkuman tegangan. 
Sebuah voltmeter rangkuman ganda yang menggunakan sebuah sakelar empat posisi (V1, V2, V3, dan V4 ) dan empat pengali (R1, R2, R3, dan R4). 
Nilaidari pada tahanan-tahanan pengali dapat ditentukan dengan metoda sebelumnya, atau dengan metoda sensitivitas.
Sensitivitas voltmeter Sensitivitas (S), adalah kebalikan dari defleksi skala penuh alat ukur yaitu:
 
S = 1 / Idp Sensitivitas (S) dapat digunakan pada metode sensitivitas untuk menentukan tahanan pengali voltmeter arus searah. 
            R = (S x V) – Rm 
Dimana : 
S = sensitivitas voltmeter,ohm/volt 
V = rangkuman tegangan yang ditentukan oleh posisi sakelar 
Rm = tahanan-dalam alat ukur (ditambah tahanan seri) 
Rs = tahanan pengali Efek pembebanan.

 Bila sebuah voltmeter dihubungkan antara dua titik di dalam sebuah rangkaian tahanan tinggi,
 dia bertindak sebagai shunt bagi bagian rangkaian sehinga memperkecil tahanan ekivalen dalam bagian rangkaian tersebut.
 Berarti voltmeter akan menghasilkan penunjukan tegangan yang lebih rendah dari yang sebenarnya sebelum dihubungkan. 
Efek ini disebut efek pembebanan instrumen yang terutama disebabkan oleh sensitivitas rendah. Tindakan pencegahan yang umum bila menggunakan sebuah voltmeter adalah:
  1.  Periksa polaritas yang benar. Polaritas yang salah (terbalik) menyebabkan voltmeter menyimpang kesumbat mekanis dan ini dapat merusak jarum. 
  2. .Hubungkan voltmeter paralel terhadap rangkaian atau komponen yang akan diukur tegangannya. Bila menggunakan rangkuman ganda, gunakan selalu rangkuman tertinggi dan kemudian turunkan sampai diperoleh pembacaan naik yang baik. 
  3. Selalu hati-hati terhadap efek pembebanan. Efek ini dapat diperkecil dengan menggunakan rangkuman setinggi mungkin (dan sensitivitas paling tinggi). Ketepatan pengukuran berkurang bila penunjukan berada pada skala yang lebih rendah.
Salam Penulis

Penulis
 

 TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: TRANSISTOR
Ditulis oleh Hafez Fahrizal

Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://charis7512.blogspot.co.id/2014/04/transistor-elektronika-dasar.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

- See more at: http://ilmuhafez.blogspot.com

Cara Kerja Transistor



Cara (prinsip) Kerja Transistor
Aliran arus dari C (colector) ke E (emitor) di atur oleh arus B (basis) cara kerjanya spt pengaturan aliran air dibagian awal.
· kelipatan arus  transistor disebut hFE ,  misal:  hFE=400 ,  arus Basis = 1mA  maka arus yang mengalir dari C ke E = 1 mA x 400 =  400mA.
· arus maksimum yang bisa lewat dari C ke E tiap jenis transistor berbeda2, misal  500mA,   atau ditulis Ic max = 500mA.
· jika tidak ada arus yang lewat di B (Ib=0) maka tdk ada arus juga yang lewat dari C ke E , ini disebut CUTOFF.
· jika arus B (Ib) kita rubah rubah besarnya maka arus dari C ke E juga berubah-rubah .
· jika arus di B (Ib) kita perbesar terus maka akan ada batasnya arus C ke E mencapai maksimum. ini disebut saturasi.
· Ic = hFE x Ib

 
untuk merubah-rubah arus di basis (Ib)  kita bisa dengan merubah-rubah tegangan Vin.dan untuk membatasi arus dari C ke E kita beri resistor RL.
dengan memutar variable resistor  maka tegangan input ( Vin ) berubah  maka arus Ib akan berubah  hal ini akan mengalirkan arus Ic, maka  Led akan menyala.



DAFTAR REFERENSI
pccontrol.wordpress.com diakses pada tanggal 30 September 2015

Salam Penulis

Penulis
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: TRANSISTOR
Ditulis oleh Hafez Fahrizal

Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke
http://ilmuhafez.blogspot.com. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

- See more at: http://ilmuhafez.blogspot.com

Berapa Orang yang ada Disini Sekarang??


hit counter methods and techniques
website counter

Daftar Blog Saya

Powered By Blogger